Ahlan Wa sahlan di Catatan nir.. Semoga menginspirasi bagi yang menikmatinya ^_^ Salam embun

Kamis, 25 Oktober 2012

Aku Bahagia......


Rasanya baru kemarin air mata ini mengucur deras di depan sahabatku yang selama ini mampu memahami dan menyesuaikanku, sebenarnya kita berbeda, aku yang selama ini jahat, memintamu untuk bersikap lembut, meski aku tahu itu sulit untukmu, tapi kamu bisa… makasih sayang… Tapi kita bahagia kan karena kita sama2 memiliki ke-childis-an ? :D
Prinsipku, Setiap hari itu bahagia meskipun sedih sedang mendera, meski makan berlauk garam, tidur beralas tanah, tak masalah yang penting aku bahagia, iya aku bahagia. Kini, aku kembali lagi dengan prinsipku setelah air mata itu kusumbangkan untuk penyesalan akibat ulahku sendiri, Astaghfirulloh :’( .. kini, aku akan menjadi pribadi yang lebih baik, anggun serta berkualitas, aamiin. 

Pulang mengajar hari ini langsung cap cus bantu Ibu, menyeleksi berkas dan buku yang usang, sembari memilah aku menemukan setumpuk surat yang telah termakan waktu, sepertinya lama sekali, kuambil dan kubaca, oh ternyata surat ibu dengan seseorang yang berarti untuknya (dan aku-pun mengenalnya), surat itu sangat sederhana, tapi yang membuatku terenyuh setiap surat yang dikirimkannya tanpa terkecuali itu selalu menanyakan aku, singkatnya :

“Dek imun mpun besar kan mbak? Udah sekolah ? Masih ndak doyan makan? Dikasih sayur, buah, susu mbak, nanti biar cepet gede :D kalau sekolah dan ngaji diantar jemput aja mbak, saya khawatir kalau dek imun kenapa2, sekarang banyak banget kasus penculikan, pemerkosaan anak lho mbak, di jaga ya mbak dek imun-nya, oh ya pesenin ke dek imun, jangan lupa ngaji terus biar jadi anak seholeha, ini ada kerudung buat dia mbak, saya kangen, pengen ke sana tapi belum bisa, hiks..hiks… pokoknya sekali lagi dek imun dijaga dan jangan boleh maen luar rumah, kalaupun maen diawasi terus ya mbak, salam sun buat dek imun dari saya”

Ya Allah Cuma seperti itu, sederhana seperti itu, tapi memiliki pengharapan yang besar untukku yang cukup membuat sore.ku menjadi lebih bahagia, dan ternyata sampai sekarang aku belum bisa berbuat kebaikan kepada yang mengkhawatirkanku sedari aku kecil… suwun ****** semoga ikatan njenengan dan ibu selalu ada sampai surga, aamiin…….
Yupppieeee, sekarang meski aku sedih aku akan tetap bahagia .
thanks Allah…

10 Dzulhijah/25 Okt 2012
9:21 pm
#berharap skripsiku segera ACC, aamiin……

Kamis, 16 Agustus 2012

KADO DARIKU UNTUKMU INDONESIA (Merdeka !! Jangan sampai terkikis nasionalisme ini)


Sudah 17 Agustus ya? Tuing-tuing *_*

-Sedikit mengenang,
67 tahun silam, Bapak Proklamator kita memplokamirkan kemerdekaan Indonesia, ya sebuah pencapaian bangsa Indonesia yang luar biasa yang mampu mengusir dan bebas dari penjajah, dan itu semua tak terlepas dari pertolongan Allah s.w.t Subhanalloh… 

Tapi sebenarnya bangsa Indonesia ada sejak ‘Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928’ lho, kenapa? Karena pada waktu itu dideklarasikan sumpah para pemuda dari berbagai pemuda di Indonesia seperti, Jong Java, Jong Selebes, Jong Sumatera, dll. Karena berdasarkan Konvesi Montevideo 1933, syarat terbentuknya negara itu 1)wilayah 2) penduduk/bangsa 3) pemerintahan yang berdaulat 4)pengakuan dari negara lain (yang keempat ini tergantung kita memandangnya dari sisi deklatoir atau konstitutif) jadi bangsa Indonesia ada pada tanggal 28 Oktober 1928, kemudian untuk wilayah, Indonesia memang sudah ada yakni wilayah nusantara yang pernah dijajah Belanda adalah wilayah Indonesia, dan untuk pemerintahan yang berdaulat, Indonesia itu ada yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, dari situ salah duanya baru dibentuk pengesahan UUD 1945 dan pengangkatan Presiden (Soekarno) dan Wakil presiden (Moh Hatta), nah di situlah baru muncul ‘pemerintahan yang berdaulat’. Dan 17 Agustus itu adalah sebuah moment pengakuan bangsa Indonesia yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dengan adanya Proklamasi dan belum sempurna terbentuk menjadi negara, baru memplokamirkan saja…

-Kado Untukmu Indonesia (+)
Terima kasih Indonesia
Nuhun para pahlawan
Akhirnya kata MERDEKA bisa kita proklamirkan
Dan semua karena pertolongan Tuhan YME

Sebuah kata yang sangat dinanti2 oleh bangsa kita, Indonesia. Iya secara fisik kita telah merdeka, sebuah perjuangan yang amat panjang dan berat para pahlawan dulu, dan saya tak pernah bosan melihat film maupun documenter tentang perjuangan pahlawan kala itu (untuk generasi sekarang wajib untuk ditanamkan nilai perjuangan lho, ayo tugas kita bersama). 

Dan perlu kita ketahui sebagai umat Muslim yang tinggal di Indonesia, saya merasa merdeka, ya meskipun ada sedikit gesekan2 perbedaan tapi tak masalah karena Indonesia merupakan negara yang paling toleransi dan tenggangrasa dan menghormati setiap agama yang ada di sini. Seperti tercermin dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945. 

Selain itu juga sebagai seorang muslim saya bebas untuk melakukan ibadah saya dimana saja tanpa ada yang melarang dan apabila negara kita telah memfasilitasi kita dalam beribadah, selayaknya kita mempunyai kewajiban untuk tetap memiliki rasa nasionalisme dan rasa membela negara kita. Oke… karena berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara (ad-difa ‘an al-balad) merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Dan juga UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara RI mengatur tata cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun seluruh komponen bangsa. Sipp deeh :D

-Kado untukmu Indonesia (-)

Apa benar2 telah sempurna Indonesia merdeka?
Tengok yuuk…

Selasa kemaren saya sempat berjelajah ke sebuah desa gersang di atas gunung, sepanjang perjalanan, saya melihat deretan desa yang masih jauh dari kata layak, kurang penerangan, jalanan yang masih wajib direnovasi akan tetapi saya melihat kecintaan terhadap negara ini, di setiap rumah mereka memasang bendera merah putih, menghiasi dengan berbagai aksesoris kemerdekaan guna menyambut kenangan kemerdekaan ini, saya pun sempat malu, di kampung saya saja sudah mulai punah untuk penyambutan kemerdekaan ini. Hmm Indonesia, mengertilah, ini lhoo potret rakyat kita yang masih ada rasa cinta dan bakti untukmu, sekarang hai para birokrat lihatlah mereka, sejahterakan mereka !!! 

Lihatlah, telah jelas Allah swt memberikan kita dua telinga dan satu mulut, itu artinya agar kita lebih banyak mendengar aspirasi rakyat, apa yang dibutuhkan rakyat karena kuantitas telinga kita ada dua, sedangkan satu mulut agar kita itu tak banyak bicara dengan mengobral-obral janji belaka, ahh muak sekali rasanya… 

Lihatlah Indonesia,

Dulu bumi pertiwimu kaya raya, sekarang menangis menjerit kesakitan
Korupsi Kolusi Nepotisme menjalar dimana-mana
Meta masalah kemiskinan semakin tak terbendung
Kesejahteraan rakyat sesuai tujuan pembukaan UUD 1945 mulai tak bertujuan
Banyaknya radikalisme, separatisme mejamur,
Tawuran tak henti-hentinya kelar
Narkotika tambah berkembang pesat,
Hmm apalagi nasib rakyat perbatasan yang tak kau pedulikan padahal jelas-jelas mereka sebagai tombak pembelaan negara, apa jadinya kalau mereka lebih suka menjadi warga negara jiran? Tapi lihatlah, itu semua tidak, mereka masih memiliki nasionalisme dan patriotisme untukmu. Ayoo donk penuhi hak2 mereka…
Masalah kewarganegaraan, politik, hukum sekarang ini memang dijual murah, hmm iya karena semata2 menginginkan kekuasaan belaka. Oh tidak etis sekali kau berebut kekuasaan ditengah rakyatmu yang kelaparan… mana nuranimu?
Pendidikan basic terpenting kemajuan bangsa belum merata, apalagi daerah pelosok yang masih jauh dari kata layak untuk mendapatkan hak pendidikan. Ayoo dong, anggaran 20% untuk pendidikan itu diterapkan dengan baik…
Hmmm… iya pergaulan bebas, jangan memberi tempt legal dong untuk perbuatan maksiat, hapus, buat peraturan agar tidak menjadi penyakit masyarakat
Oh ya, kalau tak ada korupsi pasti negara kita kaya lhooh,
Andai saja kalian wahai koruptor lekas bertaubat dan takut adzab neraka pastinya rakyat kita akan tersenyum lega, iya akhirnya bisa sejahtera (angan2 mimpi di siang bolong, hehe)
Birokrat bersih, good governance di dapat lhoo… ayoo Indonesia, di umur 67 ini harus semakin meningkatkan kualitas negara kita, agar bersih, anggun, santun, dan tak terkikis generasi mendatang akan arti kemerdekaan ini !!
*___* Kado sekaligus PR untukmu, aku, dan kita,


- MERDEKA… Selamat hari MERDEKA… JIwa dan raga ini untukmu Indonesia. DIRGAHAYU INDONESIA ^_^

# 17 Agustus 2012
10:57 AM (nampaknya proposalku semakin iri :D)

Kamis, 09 Agustus 2012

Aku lebih senang memanggilmu ‘BAPAK’ (sayang bapak selamanya ^_^)


10 agustus…
bapak, mungkin engkau lupa atau terlupakan akan tanggal itu, tapi bagiku tidak, karena akan selalu kuingat… iya hari ini, tepat berkurangnya umur engkau di dunia ini. Bapak, semoga Allah selalu menjagamu, memberkahimu, melindungimu, dan memberi kesehatan bagimu, semoga yang terbaik untukmu… Miss u so much…

Aku lebih senang memanggilmu bapak, karena kata ‘bapak’ memiliki arti yang mendalam, kata bapak menurutku mempunyai arti ketegasan, berkharisma, berjuang, perhatian, kasih sayang, membiarkan kita tegar, serta sosok yang disegani dan hormati. Sahabat, coba liat, Presiden Soekarno disebut ‘bapak Proklamasi’, Presiden Soeharto dia disebut sebagai ‘bapak pembangunan’, Moh Hatta disebut sebagai ‘bapak koperasi’, dll. Begitu indah, kata ‘bapak’ selalu dipakai kepada orang2 yang berhasil. Beda dengan kata, ayah, papa, papi, dedy, pipi, bokap, dll. Maka dari itu aku lebih senang memanggilmu BAPAK. Dan bapakku, adalah BAPAK TERHEBAT di dunia ini…

Bapak, dengarkan sedikit curahan putrimu di hari ini yaa…

Ketika sosok merah mulai menghirup udara dunia
Ketika itu pula niat muliamu menjadikanku anak yang berguna
Dan hatimu sangat bahagia
Berharap menjadi bidadari kecil yang selalu menerangi jiwamu dan keluarga

Engkau selalu menanamkan arti hidup ini
Dari kecil aku telah kau ajarkan hidup mandiri
Hidup ‘rekoso’
Penuh perjuangan
Bapak berkata :
Memang kita bukan keluarga kaya
Bukan konglomerat juga bukan elitis, nduk
Jadi kemandirian, ketegaran perlu kau punyai…
Kita hidup sederhana, kata cukup itu sangat indah…
Kelak ketika kau menginginkan sesuatu
Maafkan bapak jika tak bisa memenuhi semua mau.mu

Bapak, Iya aku paham
Tapi sayangmu tak pernah bertepi pada bidadari kecilmu ini
Teringat ketika tangan ini tak sampai
Engkau selalu menyambungnya
Ketika kesulitan menghabiskan makanan
Engkau selalu membantu agar aku tak melakukan kemubadziran

Ketika aku tak bisa tidur di nyenyaknya malam
Engkau meringis sakit di hati terdalam
Nyanyian jiwa seni selalu kau ucapkan
Sebagai penghantar tidurku

Dan masih segar di ingatanku
Engkau mengajariku untuk selalu cinta
Iya, cinta keluarga, cinta sesama, cinta belajar, cinta pekerjaan
Dan cinta yang urgent
Cinta pada Allah Swt…

Cinta pada Tuhan, Allah Swt …
Engkau selalu menasehatiku tentang keutaamaan Islam, moral, dan akhlaq.
Engkau tidak memintaku menjadi orang yang tinggi jabatan
Cukup dan luar biasa engkau hanya ingin aku menjadi insan sholeha

Cinta keluarga…
Engkau mengajariku selalu mencurahkan waktu lebih ke keluarga
Mengajari adab baik berkeluarga
Terkadang kau sangat cemburu ketika aku lebih banyak beraktivitas dengan duniaku di luar, maafkan aku bapak…

Saat engkau mendapat jamuan dari kegiatan pekerjaan
Selalu dan tak pernah absen, jamuan selalu kau bawa pulang
Untuk apa itu? Semata-mata engkau ingin berbagi meski kecil dan tak seberapa, karena kau tak akan tega memakan itu sendirian
Kini, ketika kau telah purna dari pekerjaan
Hal seperti itu masih saja terus berlanjuut
Subhanalloh, aku mengerti, itu nilai sayang dan berbagi

Cinta akan sesama
Sering kali kau mengajakku safari daerah
Mengajarkanku arti silaturahmi penyambung kebaikan sesama

Cinta bekerja…
Selalu dan selalu dengan keikhlasan,
Ingat nduk, kalau kerja itu harus ikhlas, selain menjadi ringan, insya Allah pahala didapat…

Cinta untuk selalu belajar…
Sedari kecil kau selalu memberiku buku bacaan
Dari berbagai jenis buku, agar aku terbiasa rajin belajar
Dan ketika itu kau menyuruhku membaca dan belajar dari sebuah buku yang kau sodorkan padaku
Buku dengan judul “kepada putra-putriku”
Seketika itu aku menangis karena aku selalu gagal dalam berbakti padamu
Sampai sekarangpun aku sangat takut melihat buku itu
Karena baktiku belum seberapa untukmu

Kini buah dari penanaman nilai belajar sedikit nampak
“bapak, aku berhasil menyabet juara satu”
Aku ingin kau sedikit memujiku
Tapi, sama sekali kau tak memujiku
Kau hanya berkata
“Alhamdulillah, harus berjuang lagi”
Selalu saja kata itu yang keluar…
Tapi aku belajar dari itu
Kenapa kau tak pernah mengeluarkan kata bangga padaku
Karena…
Bapak engkau menginginkanku agar tak cepat puas
Tidak sombong dan tak perlu membanggakan diri atas pencapaian kita

Kini…
Bidadari kecil telah berubah menjadi dewasa
Penanaman sedari kecil telah melekat di kalbuku
Tapi
Aku belum sepenuhnya berbakti padamu
Aku takut jika suatu saat aku di cap oleh Tuhan sebagai anak yang gagal dalam bakti orangtua
Kini intens harus kuperbaiki lebih
Aku ingin berbakti padamu

Bapak doakan putrimu nggih?
Nduk, orangtua pasti ingin yang terbaik buat putrinya…
Tak perlu kusebut doa-doaku untukmu
Biarlah aku dan Tuhan yang Tahu
Dan Tuhan yang mengabulkannya



#terima kasih bapak, kini aku telah terbiasa hidup sederhana, mandiri, tegar, dan rekoso dalam menjalani hidup, tak lepas itu semua karena pendidikanmu…
Kita memang tidak kaya harta, tapi kita harus Kaya hati nggih nduk,
Bapak miss u so much…
Aku melihatmu sebagai sosok yang sangat sederhana
Karena memang kita hidup penuh kesederhanaan
Tidak dengan materi berlimpah

Wish u all the best… Semoga Allah swt selalu memberimu yang tebaik, Barokalloh… 
ini baru sedikit curahan, Insya Allah kapan2 lagi yaa :D

*Jum’at 10 agustus 12
11:10 AM

Selasa, 07 Agustus 2012

YANG TERBAIK UNTUKKMU.....



Nampaknya musim galau karena cinta tak akan pernah sirna deh, kemarin habis ngobrol sama seseorang mbak ‘ukhty’ yang baru ku kenal 2 tahun silam ketika kami mendaftar kerja, ketemu pertama langsung menyibakan cerita di antara kita dan seakan-akan telah akrab bertahun-tahun hingga kemaren mbak ukhty.pun menghubungiku, ya sekedar menanyakan kabarku tapi tak hanya itu, percakapan berlanjut, 

“mbak, uda ga kerja di itu lagi ya? Kenapa? Padahal saya pengen di situ lho mbak, sayang ga diterima dulu.” tanyaku
“ndak lagi dek, ceritanya puaanjaaang bangeet, kapan2 deh bisa tak ceritain”
“lhoh? Hmmm….kapan nikah nih mbak?”
“iya dek sekarang di rumah saja sambil nunggu lelaki sholeh yang datang ke rumah dan melamarku, gimana dek ada ide ga? Siapa gitu?hehe..”
“haduuu nih mbak aku aja juga belum, suruh nyariin ide, (batinku)”hehe
“maunya sinten mbak? Yang deket atau yang jauh? Oh ya mbak, kenapa mboten sama ‘ikhwan A’ ?” tanyaku
“kamu orang kedua yang menawariku dengan dia, tapi ga dek, coba carikan yang lain”
“nih mbak galau bener ya? Uda keburu pengin nikah ni nggih? Haduuu… pak pengurus tolong mbak ukhty segera dicarikan jodohnya !”
“menunggu laki2 sholeh dek, ayo ayo pasang biro jodoh..”
“haduuu mbaaak, pgen cepet knapa ga sama ‘ikhwan A’ itu mawon, bukankah cukup sholeh beliau, bukankah telah mapan jika menghidupi keluarga kelak?kurang apa coba mbak? Apa sih yang masih dicari?”
dek, sangat ga mungkin aku sama dia, bagai cebol nggayung lintang, bagai memeluk bulan nduk, ya secara, dia anak orang kaya, dari keluarga terpandang, berpendidikan tinggi semua, memang dari fisik orang memandang dia pandai agama nduk, selain itu hidupnya sangat terpenuhi, tidak pernah susah, tidak rekoso cari uang, ya maklum anak orang kaya hingga kesenjanganpun sering terjadi nduk. Ya sekarang timpang banget sama aku, aku siapa? Tak ada apa2nya dengan dia, berasal dari keluarga yang tak ada apa-apanya dengan dia yang anak orang kaya dek” Jelas mbak ukhty
“mbak kenapa yang dilihat harus materi dari golongan anak orang kaya?”
@_@
---------------------------------------------------------
Ada cerita serupa tapi ini datang dari temen lamaku,

“nir, aku bingung, kemaren aku ditawari nikah sama ‘Ikhwan B’…” ucapnya
“lhoh kenapa bingung? Kurang apa? Apa yang kamu cari lagi?”jawabku
“dia itu berpendidikan tinggi, sedang aku tidak, dia orang berpunya, sedang aku tidak, dia anak orang kaya, aku pun ya tau sendiri kan nir?”
“masya Allah, kenapa musti materi lagi?”
“iya juga sih, kemaren aku dimarahin sama bapak yang kerja di tempatku, kalau aku bilang seperti itu, itu bukan ciri orang ‘ngaji’ nir…”
“naah, tau sendiri kan?”
-------------------------------------------

Kisah serupa, 

Ketika aku tengah menjalankan tugas sebagai asisten Laboratorium & Perpustakaan jurusanku, yakni tengah membuatkan SK bebas perpus kakak senior yang segera di-wisuda, muncul cerita di antara dia dan temanku,
Temanku : mas kapan nikah? Jadi sama ‘mbak C’ ?
Kaka k    : hehe doanya dek,
Temanku : oh ya mas, gimana kalau kita lagi suka sama seseorang, tapi dia itu berbeda jauh dengan kita, yah bagai langit dan bumi, dia kaya, aku tidak, dia keluarga alusan, aku keluarga kasaran, dia punya segalanya, aku segalanya ga punya, itu mungkin ga mas bisa menyatu aku dan dia?”
Kakak    : hahaahahahaaha (tertawa lepas) ga mungkin dek, itu mimpi seperti di sinetron saja, kalau dunia asli itu ga mungkin ada, emang sekarang zaman CINDERELA dek?haha  Laki2 kaya biasanya itu mau menikah dengan wanita kaya juga, meskipun wanita kaya tadi tidak cantik, dia tetap memilih wanita kaya itu tadi, tapi ada juga dek laki2 mau menikahi wanita ga berpunya asal dia cantik.”
Temanku : Kalau ga memiliki semuanya itu gimana mas? Cantik tidak kaya pun juga tidak?
Kakak    : nasib dek ahaha… aku juga bukan lelaki kaya dek, aku kerja kasaran tapi aku sebagai laki2 setidaknya tau ciri2 laki2 itu, sama siapa dia akan memilih pasangan hidupnya kelak, tapi ya dek biasanya laki2 kaya itu juga akan memilih yang kaya juga
Aku      : Astaghfirulloh… masya Allah… 

------------------------------------------------------

Kisah ke tiga tadi seakan-akan menjadi sebuah jawaban dari kisah pertama dan kedua. Apa benar laki2 kaya akan memilih perempuan kaya? Lalu apa sehingga sangat pantas wanita dari keluarga biasa atau tak berpunya akan minder dengan laki2 kaya? Berharap mendapat laki2 kaya yang sangat tidak mungkin?
Hmmm, saya ga tau jawabannya nih,…?
Tapi akan saya jawab lewat puisi saja yaa?


Wahai, khumaira ! si wanita kemerah-merahan
Semoga tak hanya pipimu yang teduh
Tapi juga hatimu bersahaja
Malu selalu kau ke depankan
Ketika lawan jenis mulai mendekatimu
Ketika jauh pun, ketika tak kenal pun
Malu selalu menjadi perhiasanmu,
Ketika kegamangan menyapa
Kegalauan memuncah
Dirimu menginginkan lekas usai
Menjalani separuh dien ini
Tapi dirimu sesekali menyadari tak berarti
Tak berpunya
Dari keluarga minim
Rendah dan bahkan sangat di rendahkan
Mempunyai impian kelak bersama pujaan berpunya
Tapi engkau selalu menguburnya dalam
Minder
Ya tepat sekali,
Tapi ketahuliah
Aku pun juga mengalami hal yang sama denganmu wahai wanita
Aku orang tak berpunya
Akan senantiasa merasa rendah akan materi
Tapi itu salah besar,
Aku salah besar,
Ya begitu pun denganmu, kau juga salah besar
Andai kau tahu…
Dunia di ciptakan berpasang-pasangan
Laki-laki dan perempuan
Siang dan malam
Kaya dan miskin
Akan sangat mustahil jika dunia berisi laki2 saja
Siang saja
Dan kaya saja…
Maka dari itu akan sangat berarti dan melengkapi
Kaya dan miskin akan bersatu
Ingat, jangan pernah berfikir kau tak ada apa-apanya
Tapi lihatlah dirimu
Engkau punya segalanya
Hati yang sangat teduh dan lapang
Tak perlu lagi kau piker akan materi
Karena tugas kita hanyalah
Menganngunkan kualitas diri kita
Iya, menjadi wanita yang anggun nan berkualita
Agar kelak selama masa penantian, calon suami akan memintamu menjadi istri baginya dan ibu bagi anak-anaknya
Karena kualiasmu bukan karena materimu
Kualitasmu sangat memesona
Memiliki passion keindahan
Hai wanita cantik, jangan galau lagi ya
Saatnya mengaanngunka proek dirimenjadi pribadi yang berkualitas
Disini
Saya berdoa YANG TERBAIK UNTUKmu selalu…..

Ayooo wanita se dunia, hiasai dan penuhi kualitas keangunan pribadimu ya….

Selasa, 7 Agust 2012
2:53 PM
Di tengah proposal mulai iri untuk minta dikerjakan :D

Senin, 30 Juli 2012

KAPAN LULUS ??? AKU INGIN LEKAS WISUDA ….




Sebuah pertanyaan yang ‘makjleb’ ketika itu mendarat di kita, khususnya mahasiswa semester tua yang tak kunjung kelar Tugas Akhir maupun Skripsinya. Ketika das sollen tak seimbang dengan das sein, realitas penuh keabstrakan palsu, ketika menginjakan kaki pertama kali di kampus pilihan mungkin kita telah mempunyai berbagai planning yang dahsyat “Aku ingin lulus cepet, cumlaude, yah 3,5 tahun harus bisa kukejar” hmm sebuah impian yang tak salah dan tak akan pernah ada yang menyalahkan dan sebuah harapan yang menurut saya sangat mulia dan patut diberi penghargaan yang tinggi luar biasa jika ada mahasiswa yang awalnya telah bercita-cita seperti itu, tak masalah hanya sebatas impian dulu, all is well … 

Seiring berjalannya waktu, impian tersebut harus mampu kita aplikasikan, tidak hanya OmDo ‘Omong Doang” tapi mesti kita dobrak penuh aplikasi bijak dari diri kita sendiri, semisal waktu perkuliahan kita selalu datang tak pernah absen kecuali udzur yang tak bisa ditinggalkan, memperhatikan dosen, mengumpulkan tugas tepat waktu, aktif di kelas, serius dan mujahadah pokoknya, itu adalah sebuah ikhtiar yang akan memperlancar impian kita, Insya Allah..

Tapi di penghujung habisnya masa studi, kita dihadapkan pada tugas akhir maupun skripsi yang sangat membuat keblinger otak kita, yang awalnya kita bersungguh-sungguh untuk menerapkan mimpi itu, namun semangat mulai kendor, mengalami cidera ke-spirit-an, ketika semua dipersulit dan seakan-akan mengalami jalan buntu mengenai tugas akhir atau skripsi yang tak kunjung kelar, ada yang beranggapan kenapa tak kunjung lulus itu berasal dari diri pribadi kita yang kurang serius dalam mengerjakan skripsi dan ada juga yang beranggapan bahwa dosen-lah yang memperumit ini semua. Itu semua tak ada salahnya, karena ada juga mahasiswa yang kurang semangat dalam menyelesaikan studinya, masih bermalas-malasan dalam menghajar skripsi agar cepat usai, masih banyaknya mahasiswa yang berparadigma, mumpung masih jadi mahasiswa, nikmatin dulu saja, masalah skripsi bisa belakangan tapi yang terpenting maen-maen dulu. Itu ada dan realita, tapi juga ada, segetol apapun semangat kita untuk mewujudkan lulus cepet terhalang oleh kiler dan kerasnya hati dosen, dosen sangat arogan dan keukuh pendirian menolak proposal judul skripsi yang belum sesuai dengan hatinya, dosen yang selalu beralasan ketika ada mahasiswa yang ingin berkonsultasi, dosen yang ketika tak mau kalah dengan pengetahuan mahasiswa yang ternyata lebih berwawasan sehingga proposalpun ditolak. Dosen yang kerjaannya selalu sibuk keluar tak pernah ada di kantor jurusan, tapi juga ada dosen yang sangat pengertian dan mendukung kita mencapai impian kelulusan dengan lancar dan cepat. Dan sampai pada tahap kesimpulan saya, diperlukan keuletan diri pribadi yang kuat, semangat juang yang tinggi dan tak lepas dari keseimbangan dari dosen kita yang sangat mendukung kelulusan kita, dan penting dan paling utama, tempatkan Allah s.w.t sebagai sebaik2 tempat meminta pertolongan, semoga bisa, Wallohu a’lam.. 

Tapi itu semua musti kita nikmati, kawan, bukankah sebuah perjuangan itu membutuhkan waktu dan proses yang panjang jika kita menginginkan hal yang terbaik, bukan instan yang cepat goyah ketika ditiup angin kecil? Akan tetapi rasanya juga tidak adil ketika semangat kita menjulang tanpa didukung dari pihak dosen, saya merasakan sendiri, di semester yang akan saya injak ini, memasuki semester 7 yang mana sulitnya perjuangan untuk mewujudkan mimpi, bagi saya butuh tahap maupun proses akan ini semua,  saya melihat banyak teman2 seperjuangan antusias dan semangat menyambengi jurusan untuk ketemu tim skripsi dengan harapan proposal judul bisa diterima tanpa ada kata tolak, ada teman yang baru 2 kali mengajukan langsung ACC, ada yang langsung tolak, dan ada juga yang berkali-kali belum di ACC juga, ada nada kesal, raut emosi dari mereka ketika ini semua menimpanya, memang kata “TOLAK” sangat menyakitkan, “TOLAK CINTA” pun juga tak kalah menyakitkan, lhooh?? Kok sampek sini? Hehe.. kembali ke tema yaa…. Saya benar merasakan suasana hati mereka yang mana saya juga turut merasakannya, sakit memang ketika saya berprinsip “Sajtahidu fauqo mustawwal akhor” bahwa saya akan berjuang di atas usaha rata-rata orang lain tapi sampai sekarang saya belum mendapatkan hasilnya, dari akhir semester 5 saya telah start untuk mewujudkan impian, saya konsultasi berkali-kali akan tetapi alhasil ‘nol’, saya tak habis pikir dan tak tahu sendiri, tapi memang mungkin ini kesalahan saya pribadi yang kurang konsep dalam pengajuan proposal judul saya. Mungkin dibutuhkan perjuangan yang lebih keras, mengikatkan tali lebih kencang lagi bagi saya. Akan tetapi saya sangat bersyukur ketika saya memulai ini semua sedari awal, lama kelamaan semakin terbuka wawasan saya dalam mengarungi judul-judul yang siap bertempur untuk menghadapi dosen tim skripsi. Namun, ketika kemarin saya telah diterima, di ACC oleh tim dan pembimbing satu, pembimbing dua saya belum menyetujuinya, Oh ya Allah, kenapa ini? Apa musti saya harus merasakan perjuangan panjang lagi yang semakin berat ini? Tapi justru itu dosen pembimbing dua saya menginginkan agar saya lebih membuat karya skripsi yang lebih baik lagi, dan beliau pun sangat mendukung, dan waktu pun terus berjalan cepat, semester 7 akan segera dimulai akan tetapi jujur saya sekarang ini hanya butuh kata ACC biar bisa melenggang ke tahap selanjutnya, Propsosal, penelitian, sidang pendadaran, revisi, dan WISUDA MARET 2013. Wallohu’alam … 


Alhamdulillah… Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta alam… keberuntungan dan usaha kerja keras selama ini berbuah juga, dan kini kami telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pejabat prodi untuk menyusun proposal skripsi… Alhamdulillah… our dreams come be true… semoga untuk kedepannya kita semua diperlancar… sukses buat temen2 seperjuanganku di civic edc. 09 … luv u so much… 
Itu semua tak lepas dari campur tangan Allah, sebaik apapun rencana kita yang rapih disusun jika Allah belum berkehendak, maka tak akan terjadi, ambil hikmahnya saja ketika skripsi tak kunjung kelar, mungkin jauh di atas sana Allah telah memberikan kita kebaikan atas semua nilai usaha kita selama ini, Sobat, yang penting ikhtiar dan tawwakal, bukankah Allah tidak akan membebani kita di luar batas kemampuan kita? bukankah Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu merubah nasib sendiri dulu? Untuk temen2 semua yang belum kelar masalah skripsi, jangan down, jangan galau yaa... memang ini belum kelar tapi yakinlaah suatu saat semua akan kelar dan itu lebih indah, nikmatin perjuangan dulu sekarang yaa ^_^

#yang penting semeleh, nerima…
”…dan terdengar lagi..
mbak kapan LULUS?
Mbak kapan wisuda?
Sudah pengen melihat njenengan wisuda mbak… :D
Nggih bu, semua ada waktunya, saya meyakini itu… Doa kan mawon nggih… “

Cengar-cengir Senyuumm hehe :D


Ketika ngobrol dengan ibu…
bu, doakan kulo lancar nggih…
nduk apa perlu seorang ibu mendoakan anaknya dengan diberitahukan? Semua ibu, orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya, tanpa memberitahukanpun jauh di hati ibu tersimpan doa yang luar biasa untuk anaknya…
thanks ibu,, So sweet ^_^

Ya Allah aku ingin segera LULUS dan LEKAS WISUDA…
*ingaat masih ada PPL juga… Semangaaat juang… Bismillah… Laa haula walaa quwwata illabillah …. 
#31 Juni 2012
10:42 ...