Ahlan Wa sahlan di Catatan nir.. Semoga menginspirasi bagi yang menikmatinya ^_^ Salam embun

Rabu, 02 Mei 2012

Sekeping Hatiku :D


Di hati ini hanya Tuhan yang Tahu
Di hati ini aku rindu padamu …..
*Sepotong alunan lagu UNIC

Duhai jiwa yang telah tergeser rapuh
Pure Sanubari ternoda kegalauan fatamorgana
Aksara menari bak sayatan hati
Belenggu merontokan iman dalam syariah
Das Sollen terjaga
Das sein moral yang bercinta mulai tergadaikan

Deraian nan capek pada waktu malamku ini yang seharian telah kulukiskan untuk awan citaku, kini akan kusulap untuk menginstropeksi diri menyambut kebaikan yang akan direncanakan esok.. Gara-gara semalam lembur proyek baru dengan kerjasama solid namun masih bertele-tele membuatku sedikit keteteran mengatur proyek film pendekku pula, rencana mikroku juga masih ditunda hingga kuantitatif membuatku berpikir panjang layaknya sejarah merebut kemerdekaan he he, dan buntutnya terlupakan secarik undangan mengikuti Upacara Hari Pendidikan Nasional di rumah ketigaku ‘kampus’ bagiku. Teringat pula masih segar dalam ingatanku ketika ngobrol dengan teman sebelum kelas masuk, tentang ‘cinta’ tapi bukan sembarang cinta tetapi lebih tepatnya cinta serius, iyaa serius untuk beribadah pada-Nya dan membangun keluarga nan Islami.
Mengukir cinta dalam penantian. Sungguh….
Sungguh jiwa mudah goyah
Benalu akan semakin kuat
Menggerogoti iman
Iman, islam, ihsan
Dalam syariah terjaga …………..
Dalam obrolan singkat kami, banyak yang bercinta merasakan kenikmatan sebelum kata halal telah didapatkan, tapi itu tidak berlaku bagi kami, jika jiwa mudah goyang akan iming-iming jeratan nafsu fana sementara ini, akan labil rasanya jika merasakkannya, penantian perjalanan menuju jenjang suci akan lebih murni ketika adab dan syariah berada di depan, secara otomatis kita akan selalu terjaga, terlindungi dari busuknya rayuan setan, rayuan neraka di tengah kegalauan melanda remaja bebas bercinta tanpa memandang baik sekeliling dan etika hidup bersama.
“kamu itu lho, nir ? terlalu cuek, seakan-akan kamu terkesan acuh pada *sang lawan jenis ? ucap temanku dengan nada mengejek
“heh ? apa iya? Biarin aja, aku ga mau bersikap mendayu-dayu di hadapan *sang lawan jenis ko, tunjukan wanita itu sangat terhormat…. he “ tukasku.

dilauhul mahfuzh
telah tertulis jelas, hidup, mati
termasuk jodoh kita…..

*aku hanya ingin menjaga ini sampai saatnya nanti
Toh omongan orang menyela buruk aku tak peduli
Bukan maksud untuk melukai hati sucimu,
Sederhana saja, aku hanya ingin menggapai cinta-Nya, karena sesungguhnya hatiku juga gersang, Tolong pahami….
Sanubariku berkata, duhai pendampingku kelak, pahamilah aku sekarang ini, aku hanya berusaha menjadi wanita yang mampu berbuat nyata untuk kebaikan kita, bukan dengan sandiwara. Maaf sebenarnya aku tidak sengaja untuk menutupi ini…..

# Semoga batasan syariah selalu kita pegang, Hanya Allah yang Tahu.. Allah knows 

* masih di hari pendidikan
Depan Lepi, 9:44 pm

0 komentar:

Posting Komentar