Ahlan Wa sahlan di Catatan nir.. Semoga menginspirasi bagi yang menikmatinya ^_^ Salam embun

Minggu, 20 Mei 2012

Sakitku = Penawar Dosaku (Aamiin Ya Allah ^_^)


Pasti habis jajan Es kan, nduk? Kamu itu lho ndak pernah ngerti kelemahan sendiri, kalu uda tau gini akibatnya jadi susah kan?

Selalu saja terdengar nyaring suara ibuk dan bapak, selalu berbicara seperti itu ketika kondisiku ‘drop’, tak hanya satu dua kali tapi selalu saja hal tersebut menyapaku ketika jajanan Es itu ku ’seruput’. Dari kecil memang seperti itu bahkan sampai parah tak kunjung henti. Astaghfirulloh .. maaf ya Allah :’(
Tapi ini semua kunikmati dengan berusaha tak mengeluh dengan menerima penuh sabar, Hanya sakit kecil, sakit biasa, dan tak parah, kudu bersyukur, di luar sana masih banyak berjuta orang yang sakit lebih dari itu, Semoga cepet sembuh juga teruntuuk saudara2ku yang masih diberi sakit. Semoga kita senantiasa memanfaatkan waktu sehat kita sebelum sakit itu menerpa. Aamiin ^^
Ternyata Luar biasa sekali ya.. sakit itu dapat menjadi Penghapus dosa dan kesalahan kita lho … (asal kita sabar ikhlas menerimanya serta tak pernah mengeluh)
Iniihh … Hadits Abdullah bin Mas‘ud radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511)
Atauu …
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).

Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT untuk memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Semoga Allah menyembuhkan penyakit kita semua, Aamiin Ya Allah…


Kalau boleh pinjem kata dari tetangga sebelah :

Tersenyumlah,…
ketika kebahagiaan mengetuk atau sekalipun kesendirian dan kesedihan melanda sesakit dan sepahit apapun, cobalah untuk tetap tersenyum…. :D


*20 Mei (Ternyata Hari kebangkitan Nasional yaa ?.. Lupaa…lupaa ^^)
8:29 PM
(Belajar bentaar Presentasi Proyek besar untuk esok.. Bismillah ^^)

Kamis, 17 Mei 2012

Wow, Subhanalloh Rezeki Allah sangat Luas (dalam lamunanku di bawah rindangnya pohon ‘talok’)



Baru menyadari di bawah pohon talok,..

Ungaran pagi ini dipenuhi dengan gelombang manusia, berpuluh ribu pasang mata manusia dalam tatapan penuh kedamaian dan keramahan yang terlihat jelas dari pancaran cahaya mata yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.
Baru kusadari setelah otak ini benar-benar kujalankan, benar-benar ku buka untuk menoleh sekelilingku, iya menoleh hiruk pikuknya aktivitas manusia penuh dengan rasa kebahagiaan tanpa kesedihan yang membahana.
Kujajali menuju lokasi dengan membaca situasi penuh kegirangan, layaknya anak kecil penuh kemanjaan kepada bapak ibunya (kata adik perempuanku). He he … dari langkahan kaki ini sudah merasakan betapa indahnya ukhuwah, betapa mengertinya hati mereka, betapa sejuknya budi mereka, betapa tepo slironya mereka, Sungguh… Kearifan lokal-pun menjadi tradisi (lagi) di sini.
Kita semua sama, kita semua satu di sini tak membedakan apapun, Kasta, harta, tahta, jabatan, derajat, semua satu, duduk bersamaan tanpa memandang siapa kita, apa kita, dll. (sering tertoreh dalam otakku ketika acara serupa).
Mencari tempat nyaman untuk dapat menangkap pesan suci, menghayati hingga mengamalkan, kuputuskan untuk bersandar di bawah pohon, kulihat sekeliling penjual menjajakan dagangannya, tak perlu menawarkan barang, semua manusia di sini pun akan otomatis mendekatinya, semua habis diserang manusia pengumpul amal di sini, para penjual-pun turut senang, turut terbagi berkahnya, mendapat nikmat, rezeki tanpa disangka, kulihat sekilas penjual makanan bak kerumunan semut mencari bahan makannya berjejalan, penjualpun senang, pembeli merasa puas jua.
Hmm. Tak hanya itu pula penjual berlarian kesana kemari untuk menambahkan barang dagangannya dengan harapan akan laku juga, dan ternyata pun tak sia-sia. Semua laku.. proses jual beli yang sebenarnya, sama-sama senang :D
Tak hanya di situ juga tapi dimana-pun sepanjang mata ini memandang, rezeki Allah benar-benar nyata diberikan di sini.
Ketika ayunan kaki melangkahkan kembali menuju tempat parkiran sebelum kembali ke daerah masing2, ku putuskan rehat sejenak bersama semilirnya angin siang, tapi sungguh membuatku terasa sejuk, di bawah pohon talok menjadi cerita bagiku dengan otakku yang sedang melukiskan fenomena siang terik ini. Kembali melihat lalu lalang manusia mencari rezeki. Kulihat senyum mereka, tulus menjajakan dagangannya, terasa senang dengan kehadiran kami, terasa terbantu ekonominya dengan acara ini. Aku-pun yang melihatnya juga turut senang meski hanya menyewa toilet dan tempat untuk sholat (hi hi).
Sampai fisik ini meninggalkan Ungaran-pun masih terbesit di hatiku teringat segar bahwa SUbhanalloh, Wow Keren Nikmat dan Rezeki Allah itu, Rezeki Allah itu sangat luas, Jangan pernah takut terhadap semuanya, “Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (FATHIR 3)”
“mbak, pengen jus buah atau kacang hijo, mbak… mbak,, ehh mbaaaa ……”
“Suara adikku membuyarkanku…. “ hmzz

*17 Mei 2012
(masi di ketidaknyaman hati tapi berusaha bahagia)^_^

Selasa, 15 Mei 2012

Embun Love ^_^


Hanya satu yang tenang, indah, bersimfoni merdu menenangkan jiwaku. “Bersyukur”. Bersyukur atas segalanya..

Kadang sering mengeluh, kenapa aku berada di dalam ruangan yang selalu sama seperti dulu? Selalu ini saja, begini saja, dan ruangan gelap yang tak mendukungku untuk bertindak konkret, bertindak lebih dewasa, bertindak dalam aksi kesungguhan.. 

Ada sesenggokan penyesalan menghinggapi diriku, kenapa kali ini aku baru menyadari arti pintar, kenapa? Kenapa? Apakah dulu ada segerombolan asap tebal nan pekat menutupi indahnya cita? 

Apakah ini pertanda mencuatnya fenomena ketelean harus kurubah? Sesak selalu berada dalam keombang-ambingan tak tentu arah. Iya, aku bisa, bisa bak seimbangnya garis hidup nyata. 

Semua tak mendukungku, hanya polesan memelas penuh kegigihan yang terutarakan, memiliki gairah semangat satu untuk merubahnya, tapi, apa aku bisa? Fasilitatorku saja tak mendukungku, lemah, sunyi, hanya bisa memamerkan kekokohan yang sebenarnya ku iri untuk bisa terjun ke dalamnya. Tapi kenapa? Semua tak mendukungku…
Apa kandidat bodoh selalu kupegang? Tanpa greget maju penuh juang,.. Ahh, hilangkan itu semua, bodoh akan  hancur dengan pertempuran kepintaran.


*tak ada apa-apanya diri ini…
Hanya IMTAQ yang dapat menjadikan hati lebih dekat pada Sang Rabbi
Sudut gelisah diriku
16 Mei 2012 (Menunggu film dan mikro yang akan ku kejar)

Sabtu, 05 Mei 2012

Wanita ... Sadarlah betapa mahalnya dirimu ... ^_^


(Rasa Penasaran membuatmu semakin mahal)

*Terinspirasi dari wanita wanita ciptaan Sang Maha Cinta yang telah menjaga diri, kehormatan dan mampu menjadikan dirinya mahal.. (semoga aku-pun bisa dalam berproses menujunya)
Engkau bukan permata biasa, insan istimewa yang menyejukkan hati semua orang, yang membawa cinta kebajikan dalam setiap santunnya, kesejukan akhlak selalu ditorehkan dalam bingkai realisme kehidupan berparas istimewa, jiwa impresionismemu berupa utuh sempurna baik fisik maupun batin indahmu. Kelak ketika engkau dipertemukan dengan jodohmu, kau akan melayani suamimu dengan penuh perhatian, cinta, dan kasih sayang. Jika memiliki anak, kau akan merawatnya dan mengasuhnya dengan kasih sejati serta mendidiknya dengan akhlak mulia jua…
Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur’an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Hanya ada satu kata untukmu wanita, ‘indah’. Engkau cantik indah mempesona…
Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat sebagai kebahagian tersendiri baginya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Anas Ra : “Dan kujadikan shalat sebagai permata hatiku”. Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada waktunya, khusyu’ dalam shalat-shalatnya, gemar berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam do’anya antara takut dan penuh harap.
Siti Khadijah, wanita shalihah, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal.
Subhanalloh, semoga aku, kamu, dan seluruh wanita ciptaan Allah dapat meneladani sosok beliau, tidak hanya paras, tetapi juga hati dan terlebih lagi mampu berjuang di jalan dakwah, di jalan Allah Swt, dan senantiasa menentramkan hati suami, bukankah istri yang paling baik adalah apabila dipandang wajahnya tentramlah hati suaminya ?
Letakkanlah harga diri dan kemuliaanmu serta kemuliaan keluargamu di antara kedua matamu, niscaya kau akan tahu cara menangkal berbagai jenis setan ^^
Semoga kita berproses menuju derajat wanita sholehah, sahabat ^_^

*Sela luangku di tengah proyek
5 Mei 12 … 9:08 PM

Rabu, 02 Mei 2012

Sekeping Hatiku :D


Di hati ini hanya Tuhan yang Tahu
Di hati ini aku rindu padamu …..
*Sepotong alunan lagu UNIC

Duhai jiwa yang telah tergeser rapuh
Pure Sanubari ternoda kegalauan fatamorgana
Aksara menari bak sayatan hati
Belenggu merontokan iman dalam syariah
Das Sollen terjaga
Das sein moral yang bercinta mulai tergadaikan

Deraian nan capek pada waktu malamku ini yang seharian telah kulukiskan untuk awan citaku, kini akan kusulap untuk menginstropeksi diri menyambut kebaikan yang akan direncanakan esok.. Gara-gara semalam lembur proyek baru dengan kerjasama solid namun masih bertele-tele membuatku sedikit keteteran mengatur proyek film pendekku pula, rencana mikroku juga masih ditunda hingga kuantitatif membuatku berpikir panjang layaknya sejarah merebut kemerdekaan he he, dan buntutnya terlupakan secarik undangan mengikuti Upacara Hari Pendidikan Nasional di rumah ketigaku ‘kampus’ bagiku. Teringat pula masih segar dalam ingatanku ketika ngobrol dengan teman sebelum kelas masuk, tentang ‘cinta’ tapi bukan sembarang cinta tetapi lebih tepatnya cinta serius, iyaa serius untuk beribadah pada-Nya dan membangun keluarga nan Islami.
Mengukir cinta dalam penantian. Sungguh….
Sungguh jiwa mudah goyah
Benalu akan semakin kuat
Menggerogoti iman
Iman, islam, ihsan
Dalam syariah terjaga …………..
Dalam obrolan singkat kami, banyak yang bercinta merasakan kenikmatan sebelum kata halal telah didapatkan, tapi itu tidak berlaku bagi kami, jika jiwa mudah goyang akan iming-iming jeratan nafsu fana sementara ini, akan labil rasanya jika merasakkannya, penantian perjalanan menuju jenjang suci akan lebih murni ketika adab dan syariah berada di depan, secara otomatis kita akan selalu terjaga, terlindungi dari busuknya rayuan setan, rayuan neraka di tengah kegalauan melanda remaja bebas bercinta tanpa memandang baik sekeliling dan etika hidup bersama.
“kamu itu lho, nir ? terlalu cuek, seakan-akan kamu terkesan acuh pada *sang lawan jenis ? ucap temanku dengan nada mengejek
“heh ? apa iya? Biarin aja, aku ga mau bersikap mendayu-dayu di hadapan *sang lawan jenis ko, tunjukan wanita itu sangat terhormat…. he “ tukasku.

dilauhul mahfuzh
telah tertulis jelas, hidup, mati
termasuk jodoh kita…..

*aku hanya ingin menjaga ini sampai saatnya nanti
Toh omongan orang menyela buruk aku tak peduli
Bukan maksud untuk melukai hati sucimu,
Sederhana saja, aku hanya ingin menggapai cinta-Nya, karena sesungguhnya hatiku juga gersang, Tolong pahami….
Sanubariku berkata, duhai pendampingku kelak, pahamilah aku sekarang ini, aku hanya berusaha menjadi wanita yang mampu berbuat nyata untuk kebaikan kita, bukan dengan sandiwara. Maaf sebenarnya aku tidak sengaja untuk menutupi ini…..

# Semoga batasan syariah selalu kita pegang, Hanya Allah yang Tahu.. Allah knows 

* masih di hari pendidikan
Depan Lepi, 9:44 pm

Derajat Semangat itu harus tinggi …. (Dalam keluhku yang tak bermakna)


I hate to complain ….

“Pokonya kamu ga boleh mengeluh, mengeluh itu tanda tak syukur, kasihan aktivitasmu yang lain kena dampak keluhanmu lhoo yang seharusnya kau beri porsi adil ??” 

Terngiang merdu tapi berisik memenuhi otakku, kata itu yang biasa aku ucapkan pada temen2 ketika mereka sedang mengeluh, sekarang ?? bumi hati melonjak bak matahari mengeluarkan bara panas, semangatku memudar bak pudarnya pesona pancasila di tengah globalisasi (lhoooh?? Hehe)
Nampaknya alunan mencapai kata yang diinginkan itu kini harus bersabar menunggu kelarnya egoku yang tengah berdialog dengan konsiensiku… Aaahh curaaaang …. Pakek dialog yang lama tidak segera memberi keputusan, ah bodohnya aku yang penuh ketele-telean berkeliaran ini …  
Semua menjadi terabaikan olehku, SKRIPSWEETku tak menentu serasa ingin mencambukku untuk segera kuselesaikan… Semester 6 ini penuh kekonyolan belaka, sepertinya nilaiku merosot, tugas-tugasku pun turut tak terjamah dengan referensi baik, organisasiku tenggelam, magangku sama sekali ga ada evaluasi, target hafalanku sirna, keinginan bisa bahasa arab dan englishku… huhuhuuuu …. Benci…benci …….

Awaass sajaaa kalu ego ini terus menyerangku bak SYETAN JAHANAM.. akuu ga mau… ga mau ….. Saatnya bangkiittt …. Akuuu pasti bisa… akuu bisa.. aku pasti bisaaa…. HAiiiii EGO dan MEngeluh akan kuSerang KAmuu dengan Semangat JUANG ku …………. Bismillah ….. 
 
Bukankah "Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
(QS. Yusuf: 87).
Oke okee semangattt ^_^ 

* di lembaran hidupku
Hari Pendidikan Nasional, 7 :18

Selasa, 01 Mei 2012

UNS World Class University : Antara Bayang-bayang dan Optimisme Mahasiswa FKIP


Dunia pendidikan dewasa ini khususnya pendidikan di Indonesia banyak diperbincangkan dalam lokal, nasional, maupun internasional. Hal ini mengalami banyak sorotan dari berbagai lembaga akademis maupun non akademis, tidak menampik pula bahwa pendidikan merupakan isu yang interest dan bisa diperhitungkan dalam persaingan pasar global. Tapi bagaimana agar pendidikan di Indonesia memiliki sinergitas yang meyakinkan? Bagaimana pendidikan bisa bersaing dalam kelas dunia? dalam persaingan global memerlukan kemampuan segenap sektor pendidikan untuk menggerakkan seluruh daya dan upaya dalam mencapai beberapa langkah secara sinergis dalam memajukan pendidikan ini. Karena menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Khususnya dengan tujuan dapat menjawab tantangan zaman ke depannya karena kedinamisan selalu ada dan fleksibilitas serta dibutuhkan akuntabilitas dan kredibilitas dari pendidikan itu sendiri guna pencapaian secara integral serta menjunjung hakikat kemanusiaan yang lebih beradab.
Di Indonesia pun tidak kalah ketinggalan dalam persaingan pendidikan yang kian membahana ini, banyak sekali kemajuan yang dikontribusikan dalam pendidikan, sektor pendidikan di Indonesia tumbuh dan berkembangnya dipengaruhi dari segi intern maupun ekstern, sering mengalami fluktuasi kuantitas maupun kualitas, penurunan, peningkatan dan kemajuan dari rendah hingga sangat pesat, meskipun fluktuasi pendidikan kerap sekali terjadi, akan tetapi pendidikan sangat urgent dalam kehidupan ini dan harus dibangun supaya memiliki aspek berupa daya saing yang tinggi dengan pendidikan bangsa lain.
Tantangan ke depan dalam menghadapi persaingan global adalah kemampuan institusi pendidikan menempatkan diri sejajar dengan sekolah-sekolah terkemuka di dunia. Seperti yang sedang popular dibahas dalam institusi perguruan tinggi nasional disejajarkan dengan universitas-universitas terkemuka di dunia dengan perangkingan universitas kelas dunia atau istilah yang kerap sekali kita dengar adalah World Class University (WCU). Sebagai civitas akademik WCU merupakan bahasan yang popular di dunia pendidikan. Secara akademik, universitas hanya masuk dalam beberapa metode perankingan universitas dunia, seperti: Academic Ranking of World Universities (ARWU), The Times Higher Education Supplement (THES) maupun ranking universitas dunia secara elektronik melalui Webometric Untuk itu, suatu Universitas/Perguruan Tinggi hendaknya perlu bekerja lebih keras guna mencapai impian untuk masuk dalam kategori World Class University.
Beberapa kriteria World Class University diantaranya adalah 40 % tenaga pendidik bergelar Ph.D, publikasi internasional 2 papers/staff/tahun, jumlah mahasiswa pasca 40% dari total populasi mahasiswa (student body), anggaran riset minimal US$ 1300/staff/tahun, jumlah mahasiswa asing lebih dari 20%, dan Information Communication Technology (ICT) 10 KB/ mahasiswa. Bisakah universitas-universitas Indonesia memenuhi syaratnya? Beberapa persyaratan yang menjadi motivasi dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tapi apakah pendidikan Indonesia sudah mampu bersaing dengan universitas luar negeri dan masuk kategori World Class University? Jawabnya SUDAH, bersumber dari (http://www.webometrics.info) pada 2003, ada tiga perguruan tinggi yang masuk 500 besar, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI). Pada 2006, masuk lagi Universitas Diponegoro (Undip) dan pada 2007 bertambah lagi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Airlangga (Unair). Tidak kalah pula Universitas Sebelas Maret (UNS) sejak tahun 2008 sudah masuk dalam rangking dunia, pada tahun 2011 ini UNS yang visinya “Menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat Nasional dan Asia Pasifik dengan berlandaskan nilai-nilai luhur budaya nasional” berhasil masuk dalam urutan 1500 an World Class University. Sebuah prestasi yang pantas diberi apresiasi, dengan visinya yang tersurat sudah jelas bahwa UNS ingin menjadikan universitas yang unggul termasuk di luar negeri. Dengan fakta itu, sebenarnya kualitas pendidikan tinggi kita mengalami kemajuan. Lantas, siapkah kita sebagai mahasiswa UNS berkontribusi guna perwujudan UNS World Class University? terlebih kita sebagai mahasiswa FKIP yang memiliki andil dalam perkembangan pendidikan dewasa ini yang harus mampu bersaing karena disejajarkan dengan mahasiswa universitas terkemuka dalam negeri maupun luar negeri yang lainya? Seberapa jauh yang kita berikan untuk penyokongan kampus kita ini? Diibaratkan mahasiswa FKIP seperti arsitek pendidikan bangsa yang mampu mendesain kehidupan ini dengan lampu yang bercahaya terang dari pancaran seorang pendidik yang mulia. Sejatinya dengan menujunya UNS sebagai WCU menjadikan motivasi bagi mahasiswa FKIP dan harus memerankan perannya agar dapat memberikan sumbangan prestasi demi majunya UNS dalam perhelatan terkemuka di dunia pendidikan ini. Mahasiswa FKIP dituntut memiliki banyak akses guna jaringan dunia yang lebih baik. Suatu hal yang sangat mengejutkan sekaligus menggembirakan, suatu hal yang awalnya sebuah impian menjadi kenyataan, tapi apakah hal itu hanya akan menjadi bayang-bayang mahasiswa FKIP menuju WCU ini? Rangking dunia telah kita peroleh, hal itu bukan sebuah pantulan bayangan lagi bagi kita apalagi bukan sebuah bayang-bayang lagi, akan tetapi sebuah keadaan konkrit yang harus kita jawab karena ini adalah tantangan bagi kita dan harus kita lakukan dengan langkah nyata agar bayang-bayang tersebut menjadi sebuah proses yang penuh keoptimisan bagi mahasiswa. Sebuah bayang-bayang bagi mahasiswa khususnya mahasiswa FKIP yang memandang skeptis terhadap UNS World Class University ini, ketidakpercayadirian menjadi faktor yang mendasar bagi mahasiswa, ketidayakinan akan kondisi UNS yang apakah bisa bersaing dengan universitas lain hanya akan menjadi momok sekaligus bayang-bayang mahasiswa, akan tetapi kalau kita menyadarinya bahwa mahasiswa FKIP itu harus memberikan sumbangan besar demi terwujudnya UNS World Class University ini, mahasiswa FKIP seharusnya bangga penuh dengan keoptimisan yang tinggi kalau mahasiswa FKIP bisa berperan dengan penuh kemauan kuat. Nah, jelas tergambar bayang-bayang hanya akan menjadi efek pesimistis yang akan mengendorkan semangat berprestasi secara kompetitif mahasiswa dalam mewujudkan WCU.
Lantas seperti apakah tindakan konkret mahasiswa FKIP menuju WCU dengan tidak berpandangan hanya akan menjadi bayang-bayang yang negatif? Mahasiswa FKIP yang esesensinya akan menjadi seorang pendidik dan tenaga pengajar harus memiliki keoptimisan karena seorang pendidik dapat membawa arah kemana pendidikan indonesia ini termasuk WCU, sesuai dengan visi FKIP UNS ”Berkarakter Kuat dan Cerdas” visi tersebut harus selalu dipegang karena mahasiswa FKIP harus memulai dari dirinya sendiri memaknai arti makna dari visi itu. Selalu memegang dasar yang kuat melalui pembangunan karakter pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki etika akademik dengan ciri-ciri rasional, obyektif dan normatif. Etika akademik tersebut harus menjadi unsur fundamental moralitas dalam menghadapi perkembangan sosial, ekonomi, politik, budaya dan iptek.
Mahasiswa FKIP disini sebagai subyek dari pendidikan, mahasiswa FKIP diharapkan lebih kritis, inovatif, kreatif dalam menghadapi persaingan kompetisi setingkat World Class University, adanya pertukaran pelajar dengan negara lain, adanya mahasiswa asing yang masuk sebagai mahasiswa FKIP UNS merupakan jawaban syarat menuju WCU. Mahasiswa yang kuliah dalam FKIP harus mampu dan menunjukan bahwa pendidikan keguruan adalah penghantar menuju WCU, mahasiswa FKIP harus pandai membaur dengan sekelilingnya, ibarat pohon teratai yang tumbuh disekitarnya penuh dengan kejorokan tetapi ia mampu bertahan bahkan memunculkan bunga yang indah dan menawan begitu pula mahasiswa FKIP harus menjunjung tinggi pendidikan dan memberikan pendidikan kepada semua orang dengan memperlihatkan etika dan moralitas serta tidak luput dari berkarakter kuat dan cerdas karena dalam universitas berkelas dunia atau Worls Class University tidak hanya aspek kualitas fisik saja yang menjadi tolak ukur, akan tetapi universitas yang tetap memegang teguh visinya tidak goyang dengan perkembangan zaman.
Menciptakan sebuah inovasi baru dalam sumbangan penilitian, riset, dan pemikiran ilmiah. Banyak data yang menyebutkan bahwa mahasiswa FKIP sudah banyak dan tergugah dalam melakukan sebuah inovasi dan penelitian-penelitian seperti dalam lomba karya tulis ilmiah, Program kreativitas mahasiswa, artikel ilmiah, dll. Sebuah perubahan yang menarik dari mahasiswa FKIP sendiri yang mana sekarang terlihat lebih kontributif. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, etika dan estetika yakni apakah setiap unit menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran ilmiah. Penelitian maupun riset serta pemikiran dari mahasiswa FKIP harus di upload di internet, ini menunjukan bahwa seberapa besar tulisan mahasiswa FKIP ini dari sisi kuantitas dan kualitas. Mengikuti kompetisi lokal, nasional, maupun internasional. Penguasaan bahasa asing dan ICT (Information Communication Technology) harus dimiliki agar dapat membangun komunikasi yang baik serta mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bertaraf internasional.
Dari penjabaran di atas, apakah dengan menujunya UNS World Class University hanya akan menjadi bayang-bayang pesimistis yang stagnan yang dapat mengalahkan keoptimisan yang seharusnya dikontribusikan mahasiswa FKIP??


*Semarak Sastra
(Masih belajar ^^ beluum indah, he)

SUDUT MERDU UNTUK ALAM PERTIWI

Rangkaian fenomena kembali mencuat
Selaksa torehan naturalisme berpassion penuh kederitaan
Memandang nan jauh keindahan lusuhnya negeri
Meta masalah alam turut menyambut
Penuh kegirangan tangisan hitam pekat
Menangis menggapai harapan penuh pudarnya pesona kenikmatan
Alam meringis
Terenyuh seakan-akan berkata
Pedulikah kalian padaku ?
Beri setitik harapan pada rubrik alam
Spesifik, akurat guna keberlangsungan
Dengan secercah kerindangan bagi kokohnya akar negeri ini
Kami ini penyokong utamamu
Akar kuat negaramu ……

Ketika illegal logging mulai tercampakan
Ketika illegal fishing meracuni bahtera laut pertiwi
Ketika aurora green berasimilasi kehitaman
Ketika alam menangis di tangan orang
Ketika badai hijau penuh kenyalaan murka
Ketika lingkungan jatuh di pelupuk negeri sendiri

Biasa…. Biasa….. itulah bangsa kami
Sebuah kata yang tepat
Kemanakah hati kalian simpan ?
Kemanakah mata kalian tutupi ?
Kemanakah telinga untuk mendengar jeritan buaian alam pertiwi ini ?
Nampaknya elok nian isakan berparas gundul ini
Lingkunganpun tak kembali bersorak
Turut mendukung kebobrokan bangunan paten Sang founding fathers
Yang menjadi kebijakan untuk kata sejahtera bagi rakyat ini
Jiwa impresionisme mengungkapkan fakta
Penuh keyakinan menatap alam
Dibawanya alam menjadi tolak ukur penuh kebahagiaan
Meski matapun enggan memandang
Bagaikan jajanan basi yang dijual penuh ketidakmaluan
Tapi yakin itu akan berbuah kemanisan
Bagi jiwa alam yang penuh kemelutan nilai

Apa daya kondisi alam bergoncang
Ketika garis das sollen berbanding terbalik
Garis das sein yang tak lagi berimbang
Sudut alam kaya menjadi korban
Ambalat perbatasan jiran tergadaikan
Sipadan-Ligitan menjadi sasaran pengklaiman
Berpuluh ribu pulau kian menyusut padu
Hingga ………………..
Mahkamah internasionalpun memenangkan negeri orang
Dan terjeratlah di bawah bayangan lemah
Masyarakatpun ikut bersorai dengan sengaja
Bersuara bagai kutu yang kekenyangan darah
Lingkungan aspek urgent mulai terbatakan
Penolong perbatasan yang tak dijunjung tinggi penuh keusangan

Sang founding fathers akan kecewa
Bumi pertiwi yang dibumi hanguskan
Penuh celah dengan anarkisme
Apa daya lingkungan faktor penting adanya wilayah
Syarat kokohnya negara
Sebagai rancangan Montevideo  1933 yang mutlak

Tapi kini telah lapuk
Lapuk di tangan sendiri
Penuh ketidakpedulian,
Penuh aroma misteri berbau anyir daging kandung

Kemanakah bangsaku yang kami hormati ?
Yang mampu mencegah usangnya racun alam ini
Manusia yang tak mampu memanusiakan lingkungan
Layaknya birahi hewan
Tak memandang sensifitas dalam diri

Terungkap fakta mencuat lemahnya pertahanan
Aparat yang tak kunjung tegas mengabarkan
Hingga zaman esok baru terdengar jeritan lirih Indonesia
Yang merasa hak telah dirampas
Hak telah hilang
Dedaunanpun turut berguguran meng-iya-kan jatuhnya hak
Batang turut berduka dan lemas berisi
Cabang ikut merintih
Ranting menjadi patah kesakitan
Penghargaan untuk kotornya buih hijau

Apa salah ini ??
Dakonanpun berkata
Lingkungan faktor utama
Yang menjanjikan keutuhan bangsa
Yang menjamin bagi gersangnya perjalanan panjang bangsa
Yang menjadi tujuan hidup bersama
John Locke seraya berkata
Hidup penuh kebersamaan meraih tujuan
Dengan segala aspek berkaitan
Lingkungan dan hidup sosial
Sebuah sarana terhebat
Bagi arsitektur bangunan realisme kehidupan

Penuh ilusionisme lemahnya pengawasan kondisi alam
Iyaaa….. kondisi alam penuh estetika bersahabat
Telah tumpah menjadi kotoran
Se tak manfaat kotoran buasnya binatang

Peristiwa pengrusakan
Jaringan pemboman darat, udara, laut yang kian melebar
Merampas kaya nya potensi ini
Potensi lingkungan bersua
Berjua penuh kebhineka tunggal-ika-an-nya
Dengan paras alam bertadzabur kokoh
Menjaga alam pertiwi
Di bawah tangan dan hati sendiri
Sustainable development solusi kuat
Kebijakan mandiri
Bagi udiknya penanganan alam nan indah
Di hamparan bumi pertiwi

Terima kasih…
Esok ku jelang
Rayakan nyanyian alam penuh alunan syahdu
Alunan merdu
Tangisan makna bahagia
Teruntuk alamku Indonesia
Bagi buaian jiwa naturalisme kebanggaan
Untukmu negeri, untukmu alam ini ……..
Dengan langkah kecil penuh kepastian
Penuh keyakinan untuk songsongan perubahan baik alam tercinta
Indonesia hijau dengan alunan harmonisme falasafah bangsa
Naturalisme  alam hijau
Merdu untuk alam-ku
Sejahtera untuk rakyat hijau
Dengan ketinggian menjunjung etika alam
Dan derajat kemoralitasan makna alam pertiwi
Sudut merdu untukmu alam

* Seleksi Peskiminas
(Kurang persiapan waktu hari H-nya)
belum memuaskan

FENOMENA ANAK JALANAN DI SOLO : ANTARA KEMISKINAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Kondisi krisis yang melanda dunia dewasa ini mempunyai dampak yang begitu hebat dalam berbagai sektor termasuk dalam sektor ekonomi, begitu pula dengan Indonesia yang terkena imbas dari krisis ekonomi ini. Fluktuasi nilai rupiah mempengaruhi harga barang yang tentunya akan berimbas pada penambahan biaya hidup yang harus ditanggung oleh keluarga mereka. Jika kita lihat, banyak bangsa Indonesia yang masih jauh dari kata sejahtera menghadapi situasi yang pelik, situasi yang mau tidak mau mereka harus mencari pendapatan guna kelangsungan hidupnya. Bagaimana kelangsungan hidup bangsa Indonesia jika krisis ini tidak bisa diatasi? Bagaimana nasib masa depan bangsa khususnya generasi baru yakni anak-anak ke depannya jika krisis tetap tidak bisa dikendaikan? Krisis ekonomi ini dapat menimbulkan kemiskinan diantara keluarga-keluarga yang di bawah garis sejahtera dan tidak dapat memikul tanggungan hidupnya.
Dalam persoalan ekonomi, di sini orang tua banyak yang mempekerjakan anak-anak mereka di bawah umur, sehingga banyak anak yang terpaksa harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, atau bahkan dengan rela atau inisiatif sendiri bekerja karena melihat kondisi keluarga yang sangat memprihatinkan karena faktor kemiskinan dan tekanan dari keluarga dengan menjadi anak jalanan. yang membuat mereka turun ke jalan. Pendapatan orang tua yang sangat sedikit tak mampu lagi menutupi kebutuhan keluarga sehingga memaksa mereka ikut bekerja. Dari data ILO menyebutkan secara rata-rata anak-anak yang bekerja menyumbangkan sekitar 20%-25% kepada pendapatan keluarga. Bahkan ada yang menopang 75 % lebih pendapatan orang tua. Dalam data yang bersumber dari (www.korantempo.com 2007) menyatakan bahwa anak jalanan di Surakarata berjumlah 1.168 anak. Itu terjadi pada tahun 2007 yang sudah luar biasanya banyaknya akan tetapi pada tahun 2008, Kota Surakarta sendiri sejak bulan Juli mentargetkan menjadi kota yang benar-benar layak bagi anak pada tahun 2016. Akan tetapi hal itu sangat tidak berimbang karena semakin tahun jumlah anak jalanan tidak mengalami penurunan tetapi terus meningkat. Fenomena anak jalanan di Solo berdasarkan Catatan Dinas Sosial terdapat 38 tempat mangkal anak jalanan di seluruh Surakarta, yaitu diantaranya: Lampu merah Panggung, Perempatan lampu merah Sekarpace, Taman Jurug, kampus UNS, Bis Kota, Perempatan Lampu merah Ngapeman, Pasar Kembang, Depan Kantor Pos besar, Terminal Tirtonadi, dll merupakan salah satu masalah sosial yang marak dalam kehidupan ini karena adanya anak jalanan menimbulkan keamanan, ketertiban di jalan yang terganggu dan dapat merugikan pengguna jalan. Lebih parahnya anak jalanan merupakan posisi yang empuk dan rentan terhadap kekerasaan, kehidupan di jalan membuat banyak anak yang mengalami kekerasan, kriminalitas.
Di samping mereka menjadi anak jalanan lantaran kehidupan keluarganya dan masih mempunyai keluarga, adapula anak jalanan yang memang tidak mempunyai keluarga dan tinggal di jalanan dengan rutinitas sehari-hari di jalan. Jika anak masih mempunyai keluarga dan maka keluargalah yang menjadi tanggung jawab untuk melindungi anak-anaknya dari penjahat jalanan. Banyak kita temui anak yang masih punya keluarga dan yang tinggal dijalanan itu biasanya keluarga tersebut mempunyai ekonomi yang rendah, sehingga anak pun kurang ada pengertian dari orang tuanya. Lantas bagaimana dengan anak yang sudah tidak tinggal bersama keluarganya? mereka juga diawasi oleh orang yang mempunyai kekuasaan wilayah. Dan mereka harus menyetorkan sebagian uangnya untuk orang yang memegang kekuasaan itu, dan orang tersebut bisa disebut preman atau boss, jika tidak, preman akan melakukan kekerasan kepada anak. Sehingga mereka bekerja di jalanan dengan paksaan dan ancaman dengan menjadi pengamen, pengemis, pedagang asongan, penyemir sepatu, atau mungkin menjadi pencuri hingga pekerjaan yang sangat membahayakan lainnya dan kesemuanya akan bermuara kepada preman tadi. Sungguh sangat mengenaskan nasib anak jalanan yang hidupnya dikuasai dengan peluk ancaman dan ketidaktenangan. Kondisi anak yang bekerja di jalan sangat memprihatinkan baik dari segi fisik atau psikis. Anak yang belum berumur pun seperti balita dan batita diikutkan orang tuanya untuk pemanis dalam mengemis atau mengamen, orang tuanya pasti juga berfikir dengan membawa balita pasti akan mendapat perhatian dari para pengguna jalan agar diberi uang dengan dalih akan berhasil. Bahkan orang tua mempekerjakan anaknya yang masih di bawah umur dan mereka menunggu anak-anaknya dipinggir jalan dan mengawasinya dari jarak jauh agar anaknya saja yang bekerja. Orang tua tersebut melakukan hal itu oleh kondisi kemiskinan dan ketidakpunyaan pekerjaan dan penghasilan secara tetap. Orang tua pada hakekatnya tidak menginginkan anaknya menjadi anak jalanan, tetapi karena kondisinya seperti itu, anak pun menjadi korban dalam urusan keluarganya dengan mepekerjakan dalam kehidupan jalanan bahkan jalanan yang liar itu menjadi teman akrab bagi anak. Sebenarnya orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya mengenyam pendidikan tinggi menjadi sukses? Orang tua mana yang tidak bahagia melihat anaknya sukses? Jawabnya TIDAK ADA, kecuali memang orang tua yang tidak punya hati dan tidak mempunyai rasa peduli serta perhatian kepada anaknya.
Hal itu terjadi ada beberapa faktor, kita bisa melihat dari sisi sosio kultural yang mana kehidupan sekitarnya merupakan lingkungan yang tidak mendukung bahkan banyak yang menjadi anak jalanan, selain itu faktor dalam diri keluarga yang memang tidak mengenyam pendidikan tinggi serta faktor ekonomi yang terhimpit sulitnya keuangan dan perekonomian keluarga, sehingga banyak anak menjadi pekerja dan anak jalanan, bagi anak yang tidak mempunyai keluarga dan tinggal di jalanaan itu semua juga bisa disebabkan dari faktor itu tadi ditambah tidak ada orang yang memperdulikan mereka. Dalam penelitian Sosiologi dosen UNS, Drs. Argyo Demartoto, M.Si tentang anak bekerja di sektor informal di Surakarata menyebutkan bahwa Pada umumnya mereka mempunyai pekerjaan yang tidak tetap kadang mereka mengamen, berdagang asongan, menjual koran dan kadang ada pula yang menganggur saja. Aktifitas anak jalanan berbeda-beda berdasarkan jenis pekerjaan mereka. Mereka yang berdagang asongan umumnya mempunyai jam kerja yang teratur, dari pagi hingga sore. Mereka yang mengamen umumnya mempunyai jam kerja yang tidak menentu, kadang siang, pagi atau malam hari. Sedangkan yang berstatus ciblek mereka umumnya mempunyai jam kerja malam hari
Lantas siapa yang harus menyikapi banyaknya anak jalanan ini? Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 telah mengaturnya "…..fakir miskin dan anak terlantar harus dipelihara oleh Negara…" telah jelas tergambar dalam UUD 1945 yang dibuat oleh para pendiri bangsa ini, anak jalaan masuk dalam kategori anak terlantar dan itu semua harus dipelihara oleh Negara. Dalam (www.solopos.com/2010/) Pemkot Solo yang sering menggelar razia atau garukan tidak tepat. Cara seperti itu justru memicu perlawanan dari anak jalanan Setidaknya pemerintah harus mengerti dan memahami permasalahan anak jalanan . Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ketua PPAP Seroja Solo, sebuah lembaga yang mengurusi anak-anak dan anak jalanan: “...Satpol PP dalam menggaruk anak jalanan kurang memperhatikan aspek psikologis anak. Mereka asal menggaruk saja. Padahal, kadang anak trauma akan hal itu. Kami juga yang bertugas mendampingi mereka...” . Pemkot yang sering melakukan garukan atau penertiban anak jalanan, sebenarnya anak jalanan itu baik, mau diajak bicara, bahkan berharap agar Pemkot memperhatikannya. Nah, kurangnya perhatian dari Pemkot Solo yang tidak representatif menjadikan anak jalanan menjadi pekerja anak jalanan bahkan putusnya pendidikan yang seharusnya mereka enyam ketika kecil ini. Pemerintah daerah merupakan elemen utama yang seharusnya mampu menjadi penggerak penanganan terhadap program pengentasan anak jalanan. Mengingat begitu pentingnya nasib anak jalanan yang berstatus sebagai anak-anak, maka sudah sepatutnya pemerintah mengatur permasalahan anak secara khusus di dalam suatu Undang-undang tertentu. Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, yang mana anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun masih mendapat perlindungan dari pemerintah, tidak boleh melakukan hal yang menyimpang dari yang selayaknya anak masih dalam perlindungan. Anak jalanan masuk dalam kategori anak-anak apabila mereka masih berumur di bawah 18 tahun. Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Begitu pun anak jalanan berhak mendapat kesemuanya itu demi generasi yang lebih baik mengingat anak adalah aset berharga bangsa.
Dari penjabaran di atas, apakah benar fenomena anak jalanan merupakan dampak dari kemiskinan dan sesuaikah upaya pemerintah kota Surakarta berdasarkan pasal 34 UUD 1945 serta UU tentang perlindungan anak??

* Berpartisipasi nulis fair's UNS
(belum bagus) he

PEMUDA ISLAM, SOSOK IDEAL PEMIMPIN BANGSA

Melihat fakta Indonesia saat ini, terjadi berbagai persoalan dan kondisi yang memprihatinkan, kekisruhan terjadi di mana-mana, pengrusakan timbul dengan dalih untuk kebutuhan, peperangan antar sesama pun kian merebak, pengambilalihan kekuasaan sedang diperebutkan oleh elit negara, terjadinya krisis pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan rakyat, serta krisis multidimensional yang melandanya. Lalu seperti apakah sosok pemimpin yang diharapkan oleh bangsa kita saat ini? Seorang pemimpin yang dapat membawa kecerahan bagi masyarakatnya dalam perubahan zaman merupakan sosok pemimpin yang kita nantikan dan kita inginkan. Sebentar lagi perebutan kekuasaan kursi presiden akan digelar dan menjadi hajatan besar bagi bangsa kita. Para penguasa akan saling berebut guna menjadi orang nomor satu di Indonesia. Tapi apakah mereka sudah memiliki dan menanamkan ideologi mereka dengan benar? Dengan dalih memperjuangkan rakyat ini? Atau mereka hanya semata-mata ingin menjadi tokoh yang tenar dan hanya ingin dihormati semata? Padahal dalam agama Islam kedudukan seorang pemimpin itu tidak diperebutkan, tetapi seorang pemimpin itu dipilih berdasarkan kemufakatan karena ia merupakan sosok yang memang tepat dalam memimpin.
Dalam hal ini dibutuhkan seorang pemimpin yang diharapkan mampu mengatasi berbagai problematika yang ada di depan mata tersebut. Diperlukannya sebuah aspek internal pada diri seorang pemimpin, yang mana pemimpin harus memiliki kemampuan secara umum dan pemahaman terhadap persoalan yang sedang melilit bangsa ini. Dengan memiliki kemampuan tersebut, seorang pemimpin mampu membawa perubahan bagi bangsanya menuju kecerahan yang lebih baik.
Selain itu seorang pemimpin adalah pribadi yang sangat menentukan bagi suatu umat atau bangsa. Seorang pemimpin merupakan sosok yang memiliki sifat terbuka terhadap rakyatnya, dapat menerima berbagai saran dan kritik, bersikap profesional, memiliki kemampuan intelektual, memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dikarenakan seorang pemimpin harus bisa menghargai dan mengutamakan nasib rakyatnya dibanding dengan dirinya sendiri., mempunyai kepribadian yang kuat dan dapat memberi teladan dalam berbagai hal, serta yang terpenting memiliki keimanan kepada Allah SWT yang mana membawa dirinya dan masyarakatnya dalam melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta merasa takut akan perbuatan yang dilakukannya. Dan mengembalikan segala yang diperbuat lewat kepemimpinannya kepada Allah SWT.
Disebutkan dalam ketetapan MPR No II/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN) disebutkan generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional yang berjiwa pancasila, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas serta utuh dan mampu mengatasi berbagai tantangan pembangunan.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pemuda merupakan sosok yang yang diharapkan mampu menentukan keberhasilan suatu bangsa. Generasi muda ini dapat dijadikan sebagai pemimpin yang dapat merubah keadaan bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik dan dapat menjadikan masyarakatnya menjadi masyarakat yang lebih beradab yang mana memliki kemandirian, keharmonisan dan bersistem berdasar pesan moral yang dapat menjamin keseimbangan antara individu satu dengan individu yang lain.
Dalam menentukan pemimpin yang merupakan figur dari seorang pemuda, bukanlah sembarangan pemuda, tetapi pemuda yang memiliki kredibilitas tinggi dalam menjalankan roda pemerintahan. Selain itu pemimpin harus dibekali pengetahuan agama islam, yang bersumber pada dua wahyu yaitu Al Qur’an dan As Sunnah, dikarenakan Rasulullah SAW dalam memimpin bangsanya menggunakan syariah islam sebagai pijakannya, dan hal ini berhasil ditempuh oleh beliau. Rasulullah SAW merupakan sosok dan tokoh sentral pemimpin ideal kita. Dan dari situlah kita dapat meneladani sifat kepemimpinan beliau yang dapat menjadikan masyarakatnya suatu masyarakat yang madani. Seorang pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap segala persoalan yang ada dalam suatu bangsa dan mampu menjalankan amanah yang dipikulnya. Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Amanah juga menjadi salah satu prinsip kepemimpinan yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Sebagai pemimpin umat, Rasulullah SAW memiliki empat ciri kepemimpinan: shidiq (jujur), fathanah (cerdas), amanah (dapat dipercaya), dan tabligh (menyampaikan, berkomunikasi dan komunikatif dengan bawahannnya dan semua orang). Dan dari hal itulah kita dapat meneladani konsep kepemimpinan Rasulullah SAW. Apakah penting meneladani konsep kepemimpinan yang bersandar pada pemerintahan Rasulullah SAW dahulu ? sangat penting, karena Rasulullah adalah tokoh sentral kepemimpinan yang patut ditiru oleh bangsa ini untuk perubahan yang lebih baik.
Mengapa dipilih seorang pemuda dalam memimpin suatu negara? Dikarenakan pemuda memiliki jiwa yang masih segar dalam pemerintahan selanjutnya serta pemuda memiliki basis yang kuat dalam menentukan suatu keputusan. Mereka tidak langsung memutuskan perkara tanpa dalih yang jelas, tetapi mereka menggunakan rasio yang telah dipertimbangkannya dan dalam menentukan suatu perkara tersebut seorang pemimpin memerlukan musyawarah dalam mencapai kata mufakat. Jadi, dalam memutuskannya, seorang pemimin tidak memutuskannya secara sepihak atau berdasar pada hatinya, tetapi terpusat pada keputusan yang telah dimusyawarahkan.
Dibutuhkan pula seorang pemuda dalam menduduki kepemerintahan yang berintelektual tinggi,berkepribadian baik, berpegang teguh terhadap ajaran Allah SWT, tekad yang kuat dalam penentuan nasib bangsa guna menjawab tantangan zaman ke depanya, serta memiliki potensi dan kecakapan dalam kepemimpinannya. Seorang pemipin harus mahir pula dalam melalui rintangan yang mencoba menghancurkan situasi bangsanya. Dan yang lebih peting seorang pemimpin harus mampu mencegah kemaksiatan dan membela kebenaran.
Seorang pemuda dalam menduduki kepemimpinannya juga harus orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Karena ketaqwaan ini sebagai acuan dalam melihat sosok pemimpin yang benar-benar akan menjalankan amanah. Bagaimana mungkin pemimpin yang tidak bertaqwa dapat melaksanakan kepemimpinannya dengan baik? Karena dalam terminologinya, taqwa diartikan sebagai melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Taqwa berarti ta'at dan patuh, yakni takut melanggar atau mengingkari dari segala bentuk perintah Allah SWT.
Para pemuda hendaknya mencontoh kepemimpinan yang dijalankan oleh Rasulullah SAW, dan para sahabat-sahabatnya seperti kepemimpinan yang dijalankan Abu Bakar As Sidiq, sebagaiman tertera dalam pidatonya ketika beliau diangkat menjadi pemimpin. Perhatikan uraian berikut:
“ Saudara-saudara, aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik diantara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskankanlah aku. Sifat jujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan. “orang lemah “ diantara kalian aku pandang kuat posisinya disisiku dan aku akan mengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya, janganlah diantara kalian meninggalkan jhad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan RasulNya. Jika aku durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, maka tidak ada kewajiban diantara kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan sholat semoga Allah SWT melimpahkan rahmat –Nya kepada kita semua.”
Dari pidato Abu Bakar tersebut dapat diambil beberapa hikmahnya antara lain: seorang pemipin harus rendah hati, dikarenakan mempunyai kedudukan yang sama dengan rakyat. Hanya saja pemimpin lebih dipercaya oleh rakyat dalam mengatasi kepemimpinan serta pemimpin itu seolah pelayan bagi rakyatnya, selain itu bisa diambil hikmahnya bahwa pemimpin itu terbuka untuk diberi masukan dan kritikan apabila menuai kesalahan, seorang pemimpin dapt menjaga amanah yang ditanggungjawabkan kepadanya, serta selalu berjuang di jalan Allah guna memperoleh kebenaran hakiki.
Pemimpin seperti apa yang sebaiknya diangkat di zaman seperti sekarang ini? Secara umum Al-Qur'an sudah memberikan gambaran kriteria pemimpin yag harus dipilih, yaitu seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (sesudah Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shaleh" (QS Al-Ambiya' :105).
Jadi yang mendapat tugas dalam memimpin orang-orang di muka bumi yang sesuai dengan firman Allah SWT adalah dari golongan orang-orang islam dan beramal sholeh. Dan selagi ada orang-orang yang shalih di muka bumi ini, diharamkan memilih orang-orang non islam untuk dijadikan sebagai pemimpin.
Pemuda merupakan sarana yang strategis dalam penentuan penyelenggaraan negara ke depannya, dengan memiliki budi luhur yang baik, tutur kata yang sopan, selalu berpikir ke depan, kepemimpinan disesuaikan dengan syariah islam dan konsep kepemimpin yang syar’i.
Seorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, Berilmu, Memiliki kekuatan Fisik (sehat jasmani dan rohani) Kekuatan fisik merupakan syarat utama dalam memegang tanggung jawab berat mengurus umat. Dengan stamina yang prima pemimpin akan maksimal mencurahkan tenaga, pikiran dan waktunya mengurus umat, Bersikap adil, jujur dan dapat dipercaya, komitmen akan amanah yang dipikulnya serta mampu menegakan kebenaran dan mencegah kemunkaran.
Pemuda Islam merupakan sosok ideal pemimpin bagi terciptanya negara kita ini. Dikarenakan figur seorang pemuda sangat diharapkan menjalankan roda kepemerintahan negeri kita yang sedang mengalami keporak-porandakan global. Selain itu, telah dipaparkan di atas, bahwa kepemimpinan dengan model Islam sangat dibutuhkan dalam terapan masyarakat Indonesia saat ini. Diperlukan pula seorang pemuda yang menjadi pemimpin alternatif bagi bangsa ini sesuai dengan syariah islam.
* ngrubung seni
(masih jauh dari harapan)

Subhanalloh ^_^ Cukup 10 detik :)

Coba kita lihat 3 titik yang ada di lafaz Allah ini..
cuma lihat titik hitam itu 10 detik tanpa berkedip dan fokus.

Setelah memelototi titik itu slama 10 detik, coba alihkan pandangan kita kepada dinding tembok yg kosong..

lalu lihatlah keajaibannya
lihat apa yang terbentuk di mata kalian..

..wallahua'lam..
..dicoba ya..
^__^