Semua memang ada waktunya sendiri-sendiri, begitu juga waktu lulus, ketika waktunya tiba kita juga akan lulus, tidaklah pasrah untuk menunggu waktu, tapi ambillah waktu, kejar waktu, berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mempercepat kita lulus,
Kapan
Lulus? Aku ingin lekas wisuda (part two) saya tulis lagi atas
kebersambungan part one waktu lalu, tapi di sini ada yang beda saya menulisnya
ketika sudah ada imam, teman sejati dalam perjuanganku, my beloved husband, ya saya
sudah menikah tepat 7 maret 2013 lalu (uppss bukan ngobrol nikah nih! Tapi kelulusan,
hehe maap).
Oke tulisan ini memang khusus buat
skriper (saya, kamu, dan semua) yang memang benar-benar ingin lulus cepat,
tepat waktu dengan usaha yang pontang-panting guna “ACC” dosen dan dinyatakan “SELAMAT
ANDA LULUS” tapi usaha yang begitu wah belum sesuai rencana kalau kita ingin cepat
lulus… target awal memang sudah di pasang untuk segera menyelesaikan skripsi
sebaik mungkin, skriper sangat aktif mencari referensi agar skripsi sempurna,
berbobot, bermutu, konsultasi setiap saat, rajin menyambengi dosen, diskusi
sama temen, ke perpus tiap waktu (biasanya mahasiswa semester tua banyak
nongkrong di sini, hehe). Semua sudah, ya bisa dibilang usaha sudah dilakukan
maksimal, tapi dalam kenyataannya dosen belum meng’ACC’ bahkan belum di
koreksi, ditumpuk di meja berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan,
bahkan bertahun-tahun, Masya Allah, ada juga naskah skripsi cuma di bawa
pulang, di bawa ke kampus dan di bawa pulang lagi dan tak kunjung dikoreksi
lagi, hmm… sakit memang melihat usaha kita yang bisa dikatakan sudah maksimal
penuh perjuangan tapi tidak segera ditindak lanjuti oleh dosen.
Melihat hal seperti itu, saya jadi
berpikir, di sini kita belajar, pendidikan memang investasi kita, kita belajar
agar pintar, agar tahu, agar paham akan berbagai ilmu. Kita butuh bimbingan
tapi banyak kenyataan kelulusan dipersulit (sebenarnya sih belajar itu terus-menerus
dari kita lahir sampai mati) tapi kita juga perlu naik jenjang, naik tahap,
pendidikan yang sedang kita jalani ini ingin kita segera selesaikan dan kita
dapat menimba ilmu di tempat lain lagi, mungkin bisa kuliah lagi, waktu kita
kerja, di rumah, de el el. Nah ingin rasanya menyelesaikan tahap ini, iya
skripsi selesai, lebih dari cukup, dengan itu terserah kita mau digimanain
setelah ini. Cukup, segera lulus dari mengerjakan skripsi ini. Sedih memang tak
kunjung lulus apalagi sebentar lagi sudah menginjak semester di atas normal,
mana skripsi belum di acc-acc, belum di koreksi, wah MAsya Allah…
Mengeluh memang ada pada diri manusia,
karena manusia memang diciptakan dalam keadaan keluh kesah, tapi itu semua
musti kita nikmati, kawan, bukankah sebuah perjuangan itu membutuhkan waktu dan
proses yang panjang jika kita menginginkan hal yang terbaik, bukan instan, yang
cepat goyah ketika ditiup angin kecil? Akan tetapi rasanya juga tidak adil
ketika semangat kita menjulang tanpa didukung dari pihak dosen, saya juga merasakan
sendiri, sedih bangeet, memang kita sepantasnya memperbaiki lagi mungkin ada di
diri kita yang salah, masih banyak dosa, maksiat jalan terus, kurang dekat sama
Allah swt, de el el. Memang selayaknya kita mendoakan dosen kita agar
dimudahkan urusannya pribadi dan urusan mengurusi atau membimbing kita dalam
perjuangan mendapat gelar lulus ini.
Tahap kesimpulan saya, diperlukan
keuletan diri pribadi yang kuat, semangat juang yang tinggi dan tak lepas dari
keseimbangan dari dosen kita yang sangat mendukung kelulusan kita, dan penting
dan paling utama, tempatkan Allah s.w.t sebagai sebaik2 tempat meminta
pertolongan, semoga kita bisa lulus segera mungin, Wallohu a’lam..
*Taman Dramaga Permai 2, Sabtu, 15 Juni
2013; 12:53