Ahlan Wa sahlan di Catatan nir.. Semoga menginspirasi bagi yang menikmatinya ^_^ Salam embun

Kamis, 17 Januari 2013

Tempat itu memang tak pantas…


Menulis ini, saya selalu teringat nasehat bapak yang selalu melarang saya dan adik pergi ke “pasar malam” tak peduli tingkat apa, tingkat RT pun sangat dilarang juga. Saya selalu bertanya, kenapa tidak diperbolehkan? Beliau hanya menjawab, “bapak melarang kamu” tanpa dijelaskan alasannya dan saya suruh mencari jawaban itu sendiri. 

Kemarin, saya pulang agak terlambat dari waktu biasanya karena menyelesaikan proyek mikro terlebih dulu, saya sengaja pulang melewati acara rutin di Kota ini yang serupa dengan pasar malam. Nampaknya mengasyikan, merakyat, penuh dengan kebahagiaan di raut wajah orang-orang yang mengikutinya, terjadi jual beli di sana-sini, para penjaja sibuk mencari rezeki, ah nampaknya ingin turut berbagi bersama mereka.

Sepanjang jalan saya hanya bisa mengamatinya dari motor yang terus berjalan, dan mata saya tertuju pada segerombolan orang yang ada di setiap titik, banyak laki-laki yang bertato, nongkrong tidak jelas, pencampurbauran antara laki-laki dan perempuan yang sudah tak mengenal etika, para wanita berdandan ‘menor’ entah apa yang mereka inginkan, penjual menjajakan dagangannya dengan harga yang tak wajar, dan hanya hura-hura yang ada di tempat itu, ya mungkin dapat melepas penat untuk hiburan, tapi kalau kita tidak bisa mensiasatinya kita akan terkena dampak buruk, memang biasa, tapi madhorotnya luar biasa.
Ya, saya tahu maksud bapak yang selalu melarang saya untuk pergi ke acara seperti itu, bapak hanya ingin menjaga putri-putrinya dari hal seperti itu yang dikhawatirkan banyak madhorotnya… 

“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al-Furqan: 72)”.

#terimakasih bapak :*
Jum’ah 18 Januari 2013, 12:12 PM
Lab. Civic ed. UNS

0 komentar:

Posting Komentar